Senin, 22 Juni 2015

BAGIKU TAK MASALAH...

Bagiku tak masalah...
Walau malam minggu ku tak ku isi dengan PACARAN.
Yang lebih penting bagiku adalah "menjauhkan diri dari KEMAKSIATAN.

Bagiku tak masalah...
Walau malam minggu ku isi dengan duduk manis di rumah.
Daripada aku keluyuran dengan pasangan yang belum halal.

Bagiku tak masalah...
Walau malam mingguku tanpa acara kencan berdua.
Karena aku tak mau termakan akan rayuan setan yang menjerumuskan.

Bagiku tak masalah...
Aku dibilang anak pingitan.
Asalakan aku tetap bisa menjaga nilai sebuah kehormatan.

Jika ada yang bertanya.....
Apakah aku bersedih???
Apakah aku merasa tersisih???
Apakah aku merasa IRI dan CEMBURU pada mereka yang merasa GAUL sudah punya PACAR???

Dengan TEGAS aku menjawab :
"SAMA SEKALI TIDAK!!!"

Justru aku merasa BAHAGIA karena aku memilih JOMBLO.
Toh menjadi jomblo tak selamanya bukan???!

Bagiku.....
Akan ada saatnya untuk hidup bersama,
Bermesraan dan memadu kasih.
Yaitu,,,
Hanya dengan seorang pasangan yang sudah HALAL nanti.
Dimana aku akan menjalaninya dengan "NIAT IBADAH" yang bernilai "PAHALA".

Bagiku...
Hal itu justru akan sangat indah.

Aku juga tak merasa tersisih.
Karena aku sadar kesendirianku ini justru menyelamatkanku.
Membuatku tetap suci dan menjaga kehormatan yang hanya akan kuserahkan setelah MENIKAH nanti.

Dan.....
Aku tak merasa IRI atau  CEMBURU pada mereka yang asik dengan pacar-pacarnya.
Justru aku merasa miris jika membayangkan apa saja yang mereka lakukan dalam mengungkapkan cinta mereka kepada orang yang belum halal.

Ingatlah.!!!
PACARMU belum tentu jadi JODOHMU.
tapi JODOHMU nanti sudah PASTI menjadi PACARMU.

jangan malu "mencoblos" jika belum siap menikah.

Akan ada waktunya dimana kita memiliki PASANGAN HALAL yang keindahannya melebihi Indahnya PACARAN.

Rabu, 29 April 2015

Kuhantar diriku dalam pengabdian cinta kepadaMU



Kumerayu pada hati yang tak kunjung reda dalam dekapan dunia
Tingalkan....!!!
Namun, tidak kian beranjak.
Kupaksa kembali dalam nada yang meninggi : Tinggalkan.!!!
Tersentak,,,
Lalu, bangkit sejenak.... dan???
Terjatuh kembali....

Dunia.......
Sebuah teka-teki yang mudah dipecahkan namun sulit untuk dikendalikan.

Penuh keyakinan kuayunkan langkahku mencari arah menemukan DIA untuk memperoleh ketenangan dalam sebuah dekapan.
Seolah ringan, namun terasa berat yang akhirnya kuterseret dalam sebuah keyakinan yang terus aku paksakan agar dapat sampai dalam dekapanNYa.
Ah,!!! Terlalu sulit ternyata....

Kini..................
Aku memahami,
Ternyata untuk mencapai sebuah tujuan tidaklah mudah.
Butuh perjuangan, keistiqomahan, dan ketetapan sebuah keyakinan agar terus menatap lurus  pada tujuan tanpa menghiraukan segala hal yang menjadi rintangan.

Kuawali dengan “Bismillah.......”

Berharap kelak ku bisa seperti Rabi’ah Al-adawiyah yang setia mengabdi pada cintaMU.

Minggu, 26 April 2015

MENGATASI MENGAMUK SEJAK DINI



Anak berusia 18 bulan hingga 2 tahun seringkali harus menahan rasa frustasinya karena harus belajar menunda kepuasan, misalnya (a) Ketika ia harus menunggu sampai diberi apa yang ia minta, (b) ketika ia menerima jawaban tidak, (c) dll. Saat tingkah mengamuk muncul untuk yang pertama kalinya, seorang anak akan terbawa atau terhanyut begitu saja oleh kekuatan rasa marahnya sendiri yang tak terkendali. Bukan suatu yang mengherankan jika orangtua  dan anak itu sendiri merasa kaget atau terkejut karena tingkah laku tersebut tak pernah terjadi sebelumnya.

Sebahagian besar, tingkah mengamuk terjadi karena adanya pengaruh yang ditimbulkan oleh orang dewasa. Faktor penyebabnya adalah karena orang tua  biasanyanya meluluskan permintaan anak  karena orang tua merasa malu, takut dan bingung saat anak mengamuk saat keinginannya tidak dipenuhi. Justru, dengan meluluskan permintaannya lah tingkah laku mengamuk-emosi yang dilepaslan anak akan menjadi tingkah yang menetap dan mengakar pada dirinya.
Steve Biddul ph dalam the scret of happy children mengemukakan ada beberapa cara untuk mengatasi mengamuk:
1.       JANGAN KABULKAN KEINGINANNYA
Langkah terpenting pertama adalah sikap tegas. Jangan lagi mengabulkan apa pun permintaan anak jika ia memintanya dengan mengamuk. Mungkin anda pernah mengabulkannya (demi pertimbangan ketenangan), tapi cukup satu kali itu saja.!
2.       LAKUKAN YANG BISA ANDA LAKUKAN UNTUK MENOLAK ANAK YANG MENGAMUK
Lakukan apa yang bisa anda lakukan  untuk menunjukkan bahwa anda tidak akan menggubrisnya saat ia mengamuk. Misalnya, pergi begitu saja seolah, memasukkannya ke kamar atau mobil bahkan kamar mandi, dan lain sebagainya. Berusaha tidak menghiraukan anak yang sedang mengamuk memang Sesuatu yang sulit untuk dilakukan, akan tetapi hal ini penting untuk dilakukan demi masa depannya. Lakukan sesuatu hal sesuai dengan kondisi saat anak mengamuk. Hal yang terpenting adalah USAHA mencegah amukan agar amukan itu tidak diulang kembali oleh anak. Dan setelah usaha ini dilakukan, hal ini akan membawa kita padalangkah berikutnya yaitu follow up.
3.       FOLLOW UP
Jika amukan telah selesai, jangan biarkan sampai di situ. Jelaskan kepada anak bersangkutan bahwa mengungkapkan rasa marah dengan seperti itu tidak pantas dilakukan. Lakukan itu ketika anda maupun anak anda sudah lebih tenang. Berikut tiga hal yang bisa dilakukan ketika anak anda dan anak sudah tenang:
a.       Katakan bahwa anda terpaksa bersikap keras walaupun dengan berat hati.
b.      Tanyakan apa sebenarnya yng mengganggu perasaannya
c.       Katakan bahwa sebenarnya ia bisa bertingkah lebih baik.
Jika tingkah mengamuk yang diperlihatkan anak sudah keterlaluan atau berulang, anda bisa bertindak lebih jauh, misalnya melarang bermain dengan mainan kesukaannya, tidak boleh menonton televisi, atau hal-hal semisal dengan itu.
4.       RENCANAKAN KEGIATAN SEHARI-HARI DENGAN LEBIH BAIK
Mengamuk bisa juga menunjukkan bahwa orangtua maupun anaknya sama-sama merasakan tekanan hidup yang terlalu besar. Agar tekanan seperti itu berkurang, anda harus bisa mencermati situasi sehari-hari seperti apa biasanya membuat anda maupun anak frustasi. Dengan demikian anda bisa menghindari atau mengubah situasi tersebut. latihlah anak sedikit demi sedikit untuk membiasakan diri pergi bersama anda, tapi tidak setiap saat mendapat perhatian dari anda. Dikhawatirkan jika setiap saat, anak akan merasa dirinya dikekang. Buatlah rencana kegiatan untuk anak anda, agar saat anda sibuk dan tertekan, anak anda tetap asik dengan kegiatan yang telah anda rencanakan, atau hadirkan seseorang yang bisa menemni anak anda meskipun hanya sebentar.

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari beberapa uraian yang telah saya kemukakan pada bahasan di atas adalah :
Jangan pernah memenuhi keinginan anak yang memintanya dengan cara mengamuk, diamkan saja atau kendalikan anak tersebut dengan cara sesuai dengan situasi pada saat itu. Kalau amukan sudah terkendalikan, tunjukkan pada anak bersangkutan bahwa tingkah seperti itu malah akan membuat dirinya kapok. Anak jadi tahu bahwa cara seperti itu tidak akan pernah berhasil, sehingga lain waktu ia mencari cara yang lebih baik untuk meminta sesuatu.

Jangan biarkan tingkah mengamuk terjadi.!!!
Karena mengamuk bukanlah bagian dari masa kanak-kanak.